Fenomena Jokowi, sebagai salah satu panutan dalam gaya kepemimpinan di
negeri ini.
Masyarakat semakin kritis memilih panutan yang
ideal ketimbang pemimpin yang pandai mengumbar kata-kata manis dan janji-janji,
memilih tindakan nyata dan berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat
daripada kebijakan-kebijakan yang dibuat hanya untuk kepentingan pihak-pihak
penguasa,.
Saya mencoba mengangkat konsep dan keteladanan
kepemimpinan yang dikembangkan oleh tokoh pendidikan nasional yaitu Ki Hajar
Dewantara.. Konsep tersebut adalah : Ing ngarso sun tulodo ( di depan memberi
teladan), Ing madyo mangun karso (di tengah membangun semangat), Tut wuri
handayani (dibelakang memberi dorongan). 3 filosofi yang dapat dikatakan telah
mencangkup beberapa dimensi yang diperlukan dalam kepemimpinan.
Kepemimpin yang berhasil apabila seorang pemimpin
mempunyai kecerdasan Spiritual.Kecerdasan Spiritual itu antara lain: Rendah
hati, tenang & damai, Mau melayani, memandang setiap individu istimewa, mau
mendengar dan melakukan, berani mengakui kesalahan dan minta maaf, lemah lembut
dan penuh pengendalian diri, mengutamakan kepentingan yang lebih besar, dll.
Dan
integeritas merupakan karakter utama yang harus dimiliki sorang pemimpin..
yaitu.: selalu menepati janji, senantiasa menunjukkan konsisten dalam sikap,
perkataan dan perbuatan, kejujuran dan keterbukaan, menepati dan menghargai
waktu, tanggung jawabdan mempunyai prinsip. Seorang pemimipin dikatakan sukses
walaupun tanpa kehadirannya secara fisik... instansi atau organisasinya masih
tetap menunjukan prestasi dan kinerja yang tinggi.
By.
Kec. LBM