Translate

Selasa, 05 Maret 2013

POTENSI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI


MASIH DALAM PROSES
  • Pariwisata
Pantai Kerang Mas
  • Home Industri 
  • Seni dan Budaya  

A.Selayang Pandang

Tari Melinting adalah salah satu tari adat tradisional masyarakat Lampung Timur. Nama tari ini diambil dari nama penciptanya yaitu Ratu Malinting atau Pangeran Panembahan Mas yang memerintah sekitar abad ke-16 Masehi. Tata cara tarian ini banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur Islam. Pada mulanya, tari yang tergolong sakral ini hanya boleh dipentaskan di lingkungan istana yakni pada acara ritual kehidupan keluarga istana atau biasa disebut Gawi Adat Keagungan Keratuan Melinting. Para penarinya pun hanya boleh diperagakan oleh putra-putri Ratu Melinting di Rumah Sesat atau Balai Adat.
Dalam perkembangannya, Tari Melinting telah mengalami banyak perubahan, baik dari segi fungsi maupun tata cara seperti gerak, busana, dan aksesoris yang digunakan. Dari segi fungsi, Tari Melinting tidak lagi berfungsi sebagai tari adat yang bersifat sakral, melainkan menjadi tari hiburan atau tari persembahan untuk menjemput tamu agung yang berkunjung ke Lampung. Di samping itu, Tari Melinting juga kerap dipentaskan dalam berbagai acara-acara besar seperti upacara perkawinan, acara kesenian Lampung, festival tari, pusat kesenian di Museum Lampung, dan sebagainya.
Busana dan aksesoris yang digunakan dalam Tari Melinting juga mengalami banyak perubahan. Dulu, para penari putra mengenakan kopiah emas melinting, baju teluk belanga, dan jung sarat yang diselempangkan, kain tuppal yang disarungkan, kipas berwarna merah, bulu seretai, sesapur handak putih, bunga pandan, dan celana panjang putih. Kini, para penari putra lebih banyak mengenakan kopiah emas, kembang melur bunga pandan, buah jukum, jung sarat, papan jajar, bulu seretei, sesapur handak, injang tuppal, celana teluk belanga, lengan tanpa aksesoris, serta telapak kaki tanpa alas dan kaos kaki. Adapun properti yang digunakan dalam tari ini adalah dua buah kipas untuk setiap penari yang dipegang pada tangan kiri dan kanan.

B.Keistimewaan

Tari Melinting terdiri dari beberapa elemen yang menjadi komposisi tari. Elemen-elemen tersebut adalah gerak, iringan musik, tata rias, busana, tempat pertunjukan, dan properti. Dalam Tari Melinting, gerak penari dibedakan antara gerakan penari putra dan penari putri. Khusus penari putra, jenis gerakan yang diperagakan di antaranya gerak babar kipas, jong sumbah, sukhung, sekapan balik palau, kenui melayang, nyiduk, salaman, suali, niti batang, luncat kijang, dan lapah ayau. Sedangkan gerakan penari putri di antaranya sekapan, timbangan/terpipih mabel melayang, ngiyau bias, nginjak lado, nginjak tahi manuk, dan lapah ayun.
Secara keseluruhan, gerakan dalam Tari Melinting memiliki nilai estetis yang tinggi dan di antaranya memiliki unsur gerak maknawi. Gerak maknawi adalah gerakan yang mengandung arti yang jelas dan sudah mengalami stilisasi atau distorsi sehingga para penonton dapat mengetahui makna di balik setiap gerakan.
Unsur maknawi pada gerakan Tari Meliting terdapat pada gerak pembukaan yang dimaksudkan sebagai penghormatan kepada tamu agung. Kemudian pada gerak kugawo ratu yang melambangkan keperkasaan para penari. Selanjutnya, pada gerak knui melayang yang melambangkan keagungan dan kelemahlembutan sekaligus ungkapan keleluasaan berpendapat maupun bersikap. Terakhir, unsur maknawi tari ini terdapat pada gerak penutup yang dimaksudkan sebagai penghormatan kepada tamu agung.
Tari Melinting semakin menarik untuk ditonton karena setiap gerakan dalam tari ini diiringi oleh alunan musik eksternal berupa kalo bala (kelittang) dan alat tabuh (gendang dan gong). Alat tabuh ini memiliki beberapa jenis tabuhan. Jenis tabuhan yang digunakan pada gerakan pembukaan dan penutup dinamakan tabuh arus, sedangkan jenis tabuhan pada gerakan punggawo ratu disebut tabuh cetik. Untuk gerakan mulai batangan dan knui melayang disebut tabuh kedangdung.
Pemakaian tata rias bagi para penari Melinting menjadi daya tarik tersendiri bagi. Selain membuat wajah para penari menjadi cerah dan cantik, pemakaian tata rias dalam tari ini juga dimaksudkan untuk membedakan karakter setiap penari. Penari putri menggunakan tata rias tata rias kecantikan, sedangkan penari putra hanya memakai bedak sebagai rias wajah. 

C.Lokasi

Tari Melinting dapat dijumpai di Desa Meringgai dan Desa Wana, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Tarian ini dapat juga Anda nikmati di Museum Lampung yang terletak di Jalan Teuku Umar, Bandar Lampung.

D.Akses

Anda dapat menggunakan kendaraan umum maupun pribadi untuk menuju lokasi pementasan Tari Melinting. Akses menuju ke tempat ini pun cukup bagus.

E.Tiket

Pengunjung tidak dipungut biaya alias gratis.

F.Fasilitas/Akomodasi

Berhubung Tari Melinting dipentaskan di daerah pedesaan, Anda tidak akan mendapakan fasilitas. Namun, jika Anda menyaksikan tarian ini di Museum Lampung yang terletak di dalam Kota Bandar Lampung tentu Anda akan mendapatkan fasilitas yang memadai seperti penginapan, rumah makan, dan sarana lain. (Samsuni/iw/01/12-2011)

Dari berbagai sumber
Sumber foto: http://ulunlampung.blogspot.com/

Tidak ada komentar: