MASIH DALAM PROSES
- Pariwisata
Pantai Kerang Mas
- Home Industri
- Seni dan Budaya
A.Selayang Pandang
Tari
Melinting adalah salah satu tari adat tradisional masyarakat Lampung
Timur. Nama tari ini diambil dari nama penciptanya yaitu Ratu Malinting
atau Pangeran Panembahan Mas yang memerintah sekitar abad ke-16 Masehi.
Tata cara tarian ini banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur Islam. Pada
mulanya, tari yang tergolong sakral ini hanya boleh dipentaskan di
lingkungan istana yakni pada acara ritual kehidupan keluarga istana atau
biasa disebut Gawi Adat Keagungan Keratuan Melinting. Para penarinya
pun hanya boleh diperagakan oleh putra-putri Ratu Melinting di Rumah
Sesat atau Balai Adat.
Dalam
perkembangannya, Tari Melinting telah mengalami banyak perubahan, baik
dari segi fungsi maupun tata cara seperti gerak, busana, dan aksesoris
yang digunakan. Dari segi fungsi, Tari Melinting tidak lagi berfungsi
sebagai tari adat yang bersifat sakral, melainkan menjadi tari hiburan
atau tari persembahan untuk menjemput tamu agung yang berkunjung ke
Lampung. Di samping itu, Tari Melinting juga kerap dipentaskan dalam
berbagai acara-acara besar seperti upacara perkawinan, acara kesenian
Lampung, festival tari, pusat kesenian di Museum Lampung, dan
sebagainya.
Busana
dan aksesoris yang digunakan dalam Tari Melinting juga mengalami banyak
perubahan. Dulu, para penari putra mengenakan kopiah emas melinting, baju teluk belanga, dan jung sarat yang diselempangkan, kain tuppal yang disarungkan, kipas berwarna merah, bulu seretai, sesapur handak putih,
bunga pandan, dan celana panjang putih. Kini, para penari putra lebih
banyak mengenakan kopiah emas, kembang melur bunga pandan, buah jukum, jung sarat, papan jajar, bulu seretei, sesapur handak, injang tuppal, celana teluk belanga,
lengan tanpa aksesoris, serta telapak kaki tanpa alas dan kaos kaki.
Adapun properti yang digunakan dalam tari ini adalah dua buah kipas
untuk setiap penari yang dipegang pada tangan kiri dan kanan.
B.Keistimewaan
Tari
Melinting terdiri dari beberapa elemen yang menjadi komposisi tari.
Elemen-elemen tersebut adalah gerak, iringan musik, tata rias, busana,
tempat pertunjukan, dan properti. Dalam Tari Melinting, gerak penari
dibedakan antara gerakan penari putra dan penari putri. Khusus penari
putra, jenis gerakan yang diperagakan di antaranya gerak babar kipas, jong sumbah, sukhung, sekapan balik palau, kenui melayang, nyiduk, salaman, suali, niti batang, luncat kijang, dan lapah ayau. Sedangkan gerakan penari putri di antaranya sekapan, timbangan/terpipih mabel melayang, ngiyau bias, nginjak lado, nginjak tahi manuk, dan lapah ayun.
Secara
keseluruhan, gerakan dalam Tari Melinting memiliki nilai estetis yang
tinggi dan di antaranya memiliki unsur gerak maknawi. Gerak maknawi
adalah gerakan yang mengandung arti yang jelas dan sudah mengalami
stilisasi atau distorsi sehingga para penonton dapat mengetahui makna di
balik setiap gerakan.
Unsur
maknawi pada gerakan Tari Meliting terdapat pada gerak pembukaan yang
dimaksudkan sebagai penghormatan kepada tamu agung. Kemudian pada gerak kugawo ratu yang melambangkan keperkasaan para penari. Selanjutnya, pada gerak knui
melayang yang melambangkan keagungan dan kelemahlembutan sekaligus
ungkapan keleluasaan berpendapat maupun bersikap. Terakhir, unsur
maknawi tari ini terdapat pada gerak penutup yang dimaksudkan sebagai
penghormatan kepada tamu agung.
Tari Melinting semakin menarik untuk ditonton karena setiap gerakan dalam tari ini diiringi oleh alunan musik eksternal berupa kalo bala (kelittang)
dan alat tabuh (gendang dan gong). Alat tabuh ini memiliki beberapa
jenis tabuhan. Jenis tabuhan yang digunakan pada gerakan pembukaan dan
penutup dinamakan tabuh arus, sedangkan jenis tabuhan pada gerakan punggawo ratu disebut tabuh cetik. Untuk gerakan mulai batangan dan knui melayang disebut tabuh kedangdung.
Pemakaian
tata rias bagi para penari Melinting menjadi daya tarik tersendiri
bagi. Selain membuat wajah para penari menjadi cerah dan cantik,
pemakaian tata rias dalam tari ini juga dimaksudkan untuk membedakan
karakter setiap penari. Penari putri menggunakan tata rias tata rias
kecantikan, sedangkan penari putra hanya memakai bedak sebagai rias
wajah.
C.Lokasi
Tari
Melinting dapat dijumpai di Desa Meringgai dan Desa Wana, Kecamatan
Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Tarian ini dapat juga Anda
nikmati di Museum Lampung yang terletak di Jalan Teuku Umar, Bandar
Lampung.
D.Akses
Anda dapat menggunakan kendaraan umum maupun pribadi untuk menuju lokasi pementasan Tari Melinting. Akses menuju ke tempat ini pun cukup bagus.
E.Tiket
Pengunjung tidak dipungut biaya alias gratis.
F.Fasilitas/Akomodasi
Berhubung
Tari Melinting dipentaskan di daerah pedesaan, Anda tidak akan
mendapakan fasilitas. Namun, jika Anda menyaksikan tarian ini di Museum
Lampung yang terletak di dalam Kota Bandar Lampung tentu Anda akan
mendapatkan fasilitas yang memadai seperti penginapan, rumah makan, dan
sarana lain. (Samsuni/iw/01/12-2011)
Dari berbagai sumber
Sumber foto: http://ulunlampung.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar